
Batik motif Sido Asih Kemoda Sungging memiliki filosofi yang mendalam dan kaya akan makna dalam budaya Jawa. Berikut adalah penjelasan mengenai filosofi dari masing-masing bagian motif ini:
- Sido Asih:
- Sido berarti “menjadi” atau “berubah,” sementara Asih berarti “cinta” atau “kasih sayang.”
- Sido Asih secara keseluruhan menggambarkan harapan atau doa agar si pemakai batik ini dapat memperoleh atau menjadi pribadi yang penuh kasih sayang, memiliki cinta yang tulus, serta hidup yang penuh dengan kehangatan dan kedamaian. Ini juga bisa mengandung makna tentang hubungan yang harmonis, baik dalam keluarga, pertemanan, maupun kehidupan sosial.
- Kemoda:
- Kemoda berasal dari kata “moda” yang bisa diartikan sebagai “sebuah perjalanan” atau “perubahan menuju sesuatu.”
- Dalam konteks batik, Kemoda bisa diartikan sebagai simbol dari perjalanan hidup atau transformasi yang terus menerus. Ini bisa menggambarkan perjalanan menuju kehidupan yang lebih baik, perubahan menuju kemajuan, atau transformasi spiritual dan mental.
- Sungging:
- Sungging dalam batik Jawa seringkali berarti ornamen atau hiasan yang indah, biasanya berupa motif atau garis yang menggambarkan keindahan dan keharmonisan.
- Filosofi dari Sungging ini mengacu pada nilai keindahan, kesempurnaan, dan kebahagiaan dalam hidup. Hal ini mengingatkan kita akan pentingnya keindahan dalam kehidupan sehari-hari serta memberikan nilai tambah dalam menjaga keharmonisan dan keseimbangan.
Gabungan Filosofi:
Secara keseluruhan, batik motif Sido Asih Kemoda Sungging mengandung filosofi yang menggambarkan perjalanan hidup yang penuh dengan cinta, kasih sayang, dan transformasi menuju kehidupan yang lebih baik, penuh keindahan dan kebahagiaan. Motif ini menggambarkan harapan akan hubungan yang harmonis, serta perjalanan untuk mencapai kedamaian, kebahagiaan, dan kesempurnaan dalam hidup.