
Pada era 1970-an hingga 1990-an, sebelum teknologi digital mendominasi, tape recorder dan kaset tape adalah salah satu media utama untuk merekam dan mendengarkan suara. Tape recorder menjadi alat revolusioner yang mampu mengabadikan momen, musik, cerita, dan pelajaran dalam bentuk audio. Sementara itu, kaset tape dengan gulungan pita magnetiknya menjadi medium yang mudah digunakan dan dapat dibawa ke mana-mana. Suara guru, dongeng anak-anak, hingga lagu-lagu legendaris direkam dalam pita ini, menciptakan memori yang tak terlupakan.
Di perpustakaan Lentera SMPN 2 Semin, tape recorder dan kaset tape memiliki peran unik dalam memperkaya pengalaman belajar siswa. Dahulu, perpustakaan Lentera bukan hanya tempat menyimpan buku, tetapi juga pusat literasi media. Tape recorder digunakan untuk memutar rekaman cerita rakyat, drama sekolah, atau bahkan pelajaran bahasa Ingris oleh bapak Sukandoyo dalam pembelajaran Listening, di mana siswa bisa mendengar langsung pengucapan yang benar.
Mengintegrasikan kembali tape recorder dan kaset tape di perpustakaan Lentera masa kini bisa menjadi daya tarik tersendiri di mana siswa dapat mendengarkan rekaman lama atau membuat rekaman suara mereka sendiri. Siswa dapat belajar menghargai teknologi sederhana yang pernah menjadi pilar penting dalam pendidikan. tape recorder dan kaset tape di perpustakaan Lentera adalah cara untuk menghubungkan generasi masa kini dengan masa lalu. Bukan hanya sebagai alat belajar, tetapi juga sebagai pengingat bahwa teknologi sederhana sekalipun memiliki peran besar dalam pendidikan dan budaya. Dengan sentuhan ini, perpustakaan Lentera menjadi tempat yang tidak hanya menyimpan ilmu, tetapi juga kenangan dan keunikan.