
Bayangkan kita kembali ke masa silam, ketika suara radio menjadi jendela utama untuk menatap dunia. Di ruang keluarga yang sederhana, suara serak seorang penyiar mengudara, menyampaikan kabar terkini, alunan musik, dan cerita-cerita penuh makna. Radio adalah sahabat setia, penyampai berita, dan pengantar imajinasi.
Kini, di sekolah kita, keajaiban itu kembali hidup. Dengan perpaduan unik antara radio sekolah dan perpustakaan, kami menghadirkan semangat belajar yang penuh warna, menghidupkan kembali harmoni antara masa lalu dan masa depan. Radio mengajarkan kita tentang komunikasi dan kreativitas. Lewat program siaran sekolah, siswa dapat menjadi penyiar, menyampaikan informasi, membacakan cerita, hingga membahas buku-buku menarik yang ada di perpustakaan. Radio menjadi panggung suara bagi siswa untuk berbagi ilmu, karya, dan inspirasi.
Perpustakaan adalah gudang ilmu. Di sini, kita menemukan buku-buku yang menghidupkan imajinasi, membuka wawasan, dan membawa kita menjelajah waktu. Dengan perpustakaan, kita belajar bahwa dunia tidak hanya sebatas apa yang terlihat, tetapi juga apa yang bisa dibayangkan. Sekolah menjadikan perpustakaan sebagai siaran radio. Dahulu SMPN 2 Semin memiliki program “Radio Perpustakaan” yang dinamakan “Kokayo” didirikan oleh Bapak Kunto yang menyajikan ulasan buku, cerita rakyat, hingga pembacaan puisi klasik. Tak hanya itu, suara radio membawa perpustakaan ke seluruh penjuru sekolah. Selain menjadi alat pembelajaran, kolaborasi ini juga menciptakan nostalgia membawa siswa merasakan kehangatan suasana tempo dulu sambil menanamkan kecintaan pada literasi. Dengan radio, perpustakaan tidak hanya menjadi tempat membaca, tetapi juga mendengar, berbagi, dan berimajinasi. Melalui harmoni antara radio dan perpustakaan, kreativitas dan literasi dapat menyatu, menciptakan generasi yang cerdas, komunikatif, dan berwawasan luas.