
Pada zaman dahulu, ketika listrik belum merata di setiap rumah, aktivitas sehari-hari diwarnai dengan alat-alat yang tampak sederhana, namun sarat makna. Salah satunya adalah setrika arang, alat yang tidak hanya menjadi teman setia ibu-ibu di rumah, tetapi juga bagian dari budaya masyarakat yang penuh dengan kreativitas.
Setrika arang menggunakan bahan bakar arang untuk menghasilkan panas yang digunakan untuk merapikan pakaian. Bentuknya pun cukup khas, berbahan besi dengan ruang untuk menaruh arang panas. Waktu itu, mengoperasikan setrika ini memerlukan keterampilan khusus, karena harus hati-hati dalam menata arang agar panasnya cukup dan pakaian bisa rapi tanpa terbakar.
Nah, jika kita membawa setrika arang ke dalam dunia pendidikan, khususnya di sebuah perpustakaan sekolah, maka ada hubungan yang menarik yang bisa kita gali. Setrika arang bisa dijadikan simbol dari proses dan usaha yang diperlukan untuk mencapai hasil yang baik. Sama halnya seperti membaca buku di perpustakaan Lentera, yang tidak hanya membutuhkan waktu tetapi juga ketekunan dan ketelitian untuk memahami isinya. Seperti halnya dengan setrika arang yang memerlukan perhatian dalam menata arang agar panasnya pas, begitu juga dengan membaca buku yang membutuhkan ketelatenan untuk mendapatkan pemahaman yang tepat.
Untuk menciptakan keunikan di perpustakaan Lentera bisa menjadi tempat yang tidak hanya menyediakan buku-buku modern dan digital, tetapi juga memperkenalkan sejarah alat-alat tradisional yang pernah ada, seperti setrika arang. Siswa bisa belajar tentang keterampilan dan nilai-nilai yang terkandung dalam cara-cara kerja tradisional tersebut, seperti kesabaran, perhatian terhadap detail, dan kreativitas.
Mengaitkan setrika arang dengan budaya membaca di perpustakaan memberikan pesan yang mendalam kepada siswa, bahwa setiap proses membutuhkan usaha dan hasil yang baik datang melalui ketekunan, baik itu dalam merapikan pakaian dengan setrika arang maupun dalam memahami buku yang kita baca. Perpustakaan pun bukan hanya tempat untuk mendapatkan ilmu pengetahuan, tetapi juga menjadi ruang untuk menghargai sejarah, tradisi, dan perjalanan panjang untuk mencapai pemahaman